Thursday, January 14, 2010

Just a Single Line Entry

Pada akhirnya, true quality dari seorang leader akan tercermin justru pada saat dia meninggalkan organisasi. Apabila tim yang ditinggalkan tetap bagus dan hebat, maka mungkin leader itu sudah mengerjakan PR tersulitnya dengan baik.

Sebaliknya, bila sepeninggalan sang leader, tim kemudian berantakan, best practices yang sudah ada hilang entah kemana, pencapaian tim merosot, maka bisa jadi, leader itu gagal dalam menyelesaikan PR-nya.

Maka yang terbaik adalah memanfaatkan teori situational leadership dengan sebaik-baiknya. Bergeser secara cerdas dari kutub direktif ke kutub fasilitatif, sehingga tim punya kesempatan untuk berbuat salah, mengambil resiko yang terukur, dan mendorong tim untuk menabrak keterbatasan kemampuan mereka.

Tuesday, January 05, 2010

Entering 2010

(diambil dari emailku ke seluruh leaders di Divisi General Support)

Dearest Leaders,


Ada beberapa hal saya belajar di sepanjang 2009, yang saya ingin share:

Leaders Lead
Tugas leader adalah memimpin. Memimpin adalah memberikan guideline, memastikan agar guideline berjalan seperti seharusnya, dan memberikan masukan yang diperlukan agar tim dapat meraih target-target sesuai rencana. Sampai disitu mungkin mudah, tadi sebagai leader kita juga harus ambil seluruh tanggung jawab yang diberikan kepada kita, mengambil seluruh masalah yang ada di bagian kita, dan mempertanggungjawabkan seluruh kesalahan yang mungkin saja terjadi sepanjang jalan. Dalam peran Lead-nya, seorang leader juga harus bisa memberikan inspirasi kepada tim-nya - menunjukkan arah yang akan dituju, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Masih dalam peran Lead-nya, seorang leader juga harus sabar - karena seringkali mimpinya tidak terjadi secepat dan sesempurna yang dia inginkan.

Leaders Serve
Tugas leader adalah melayani. Melayani seluruh stakeholdernya, termasuk tim-nya. Yang saya maksud dengan melayani anak buah, adalah memberikan otoritas, aturan main, dana, mendengarkan keluhan, dan peluang untuk mengambil resiko agar timnya dapat bekerja dengan maksimal. Dengan demikian, timnya akan memiliki kesempatan untuk tumbuh. Dari situasi seperti itulah leader itu akan mencetak leader yang lain.

Leaders Listen
Semakin tinggi posisi seorang leader, dia harus semakin punya 'pendengaran' yang baik. Ibaratnya begini, saat dia berdiri di lantai 2, relatif mudah mendengarkan teriakan dari lantai 1. Saat dia berada di lantai 4 atau lebih, teriakan dari lantai 1 akan hanya sayup-sayup terdengar. Maka leader harus memiliki 'pendengaran' yang baik. Salah satu alat untuk mempertahankan 'kemampuan mendengar' adalah turun ke lapangan. Dari situ leader akan menemukan fakta-fakta brutal yang mungkin tidak dapat ditemuinya saat ia berada di kursinya yang nyaman.

Leaders Take Risk
Tugas leader adalah mengambil resiko. Menurut saya, dalam istilah leader, terkandung makna mengambil resiko, saat dia harus menghadapi situasi yang belum pernah dia hadapi dan akan berdampak signifikan dalam bidang kerjanya. Leader yang tidak berani ambil resiko dan selalu ambil keputusan aman - menurut saya - bukan leader.

Leaders Take The Blame and Correct Mistakes
Ada kalanya leader harus maju kedepan dengan rendah hati untuk mengakui kesalahan yang kadang dia/timnya perbuat. Itu saja belum cukup. Dia juga harus memastikan agar kesalahan yang sama tidak lagi terjadi di masa yang akan datang. Itu saja belum cukup. Leader kemudian harus mencari tahu siapa yang harus bertanggungjawab terhadap kesalahan yang terjadi, memastikan bahwa timnya memahami kenapa hal tersebut salah dan menetapkan sanksi apabila diperlukan. Leader tidak menyalahkan orang lain, masa lalu, pihak lain, atau apapun yang ada dalam scope tanggungjawabnya.

Leaders Sets Examples
Pemimpin memberikan contoh. Contoh yang paling manjur adalah perilaku. Jadi leader harus terus-menerus menjaga dan memastikan bahwa apa yang dilakukannya, sama dengan apa yang dikatakannya. Dari situ respect dari tim akan tumbuh, dan respect itu akan menumbuhkan komitmen tim untuk mencapai tujuannya.

Saya - sebagai pribadi - juga masih dalam proses tumbuh berkembang, masih sangat jauh dari sempurna. Saya mohon maaf, untuk segala kesalahan, kelalaian, dan ketidakkonsistenan yang pasti pernah saya lakukan di 2009.

Selamat memasuki great and challenging 2010 - semoga Tuhan memberkati kita semua.


Thanks & regards,
Adi
---