Sunday, January 13, 2008

Pak Harto Sakit

Duduk di pinggir kolam Hotel Trio, Bandung. Ngawasin anak-anak berenang sambil browsing, berbekal Macbook & modem 3G-nya Indosat (Huawei E220).

Udah beberapa hari Pak Harto sakit. Sakitnya menyita perhatian Indonesia, Asia, dan dunia. CNN-pun secara khusus memonitor perkembangannya. 

Rasanya perhatian ini lebih terpusat pada pertanyaan dan wacana mengenai status hukum beliau dalm kondisi seperti ini, dan apabila Tuhan ternyata berencana memanggilnya. 

Ada yang menuntut agar beliau segera diproses secara hukum dan ditetapkan statusnya sekarang. Ada yang minta beliau dimaafkan dari segala 'dosanya'. 

Rasanya kok gak pantas ya, membahas masalah itu dalam situasi seperti ini. Barusan dapat info dari detik.com, kesehatan beliau makin memburuk. Dari bahasa press release dokter2nya, kayaknya sih udah full pakai life-support. Tinggal diputuskan oleh keluarga, mau dipakai terus life-supportnya, atau dicabut. 

Dalam bahasa manajemen, sering disebut kalimat, "Jangan mudah lupa." Dalam konteks manajemen, itu lebih berarti jangan lupa pada penyebab ketidakberhasilan, sehingga lain kali tidak gagal karena penyebab yang sama. Lebih pada repository kegagalan yang dicatat bukan untuk mengingat-ingat kesalahan, tapi untuk memastikan tidak terjadi kesalahan yang sama di depan nanti. 

Aku kok cenderung memaafkan Pak Harto. Dengan kondisinya saat ini, apa yang bisa dilakukan pada beliau? Menyeretnya ke pengadilan? Memasukkannya ke penjara? Apa pantas? 

Tidak juga berarti semuanya dimaafkan. Masih begitu banyak kroni-nya yang secara medis dan mental waras dan dapat mempertanggungjawabkan semua kesalahannya. Fokus saja ke situ.

Waduh, hujan..... nanti disambung - daripada Macbook rusak.... :-)