Tuesday, September 16, 2008

Mau vs. Mampu

Ilustrasinya gini, ada temen kantor yang impressed with my presentation about Macbook, dan akhirnya memutuskan beli. 

Dicoba se-klik - dua-klik, sampailah dia pada kesimpulan bahwa dia tidak bisa pakai Macbook itu. Akhir cerita, itu Macbook dijual.... :-), sebelum sempat dipakai. 

Itu contoh masalah mau-nggak mau. Aku kok ragu, kalau ada orang yang berpendapat bahwa belajar OS baru itu sulit. Itu mind-set. Kalau mind-set bilang nggak bisa, ya nggak bisa jadinya. Kalau mind-set bilang bisa, yang bisalah jadinya.

Mungkin nggak semudah itu dalam kenyataan, tapi 'will power' memang ampuh. Dia bisa turning impossibilities into possibilities. Dan yang lebih luar biasa, pilihannya selalu dikembalikan ke kita. Mau dinyalain, tinggal nyalain. Mau dimatiin, tinggal dimatiin. 

Well, thanks to our Mighty Lord, yang memberikan otoritas untuk memilih itu. Bayangkan kalau mind set seperti itu bukan jadi pilihan buat kita. Betapa suramnya hidup ini. Ngapain hidup, tepatnya.

Satu karakter yang harus menyertai 'can do spirit': berani ambil resiko. Kalau mau, ya harus usaha. Kalau nggak mau usaha, ya jangan mau. Other words: banyak mau, banyak resiko. Tinggal diitung-itung aja, layak atau nggak.

Nyambung sebenarnya, ke 1 karakter lagi: open mindedness. Orang yang punya karakter 'can do', biasanya lebih open minded daripada yang punya karakter 'can not do'. Jadi tiga serangkainya adalah can do spirit, risk taking, dan open minded. Ibaratnya 3 in 1 lah.....